Rabu, 16 Maret 2016

Malaikat-malaikat yang jarang di ketahui

Ada banyak malaikat-malaikat Allah SWT,namun yang wajib diketahui hanya 10.
dan saya akan mejelaskan malaikat yang selain yang wajib diketahui. antara lain:
  1. Kirâman Kâtibîn dalam penulisan Arab (‎ﻛﺮﺍﻣﺎً ﻛﺎﺗﺒﻴﻦ ) merupakan dua malaikat yang terletak di bahu kanan dan kiri setiap makhluk-Nya. Menurut syariat Islam, jika ada seseorang yang melakukan amal (perbuatan) yang lebih dominan, maka ia akan dihantar berdasarkan perbuatan semasa hidupnya di dunia, sama ada ke Jannah atau Jahannam. Para malaikat ini termasuk dalam golongan Hafazhah (Para Penjaga).

    Kirâman Kâtibîn dalam Al-Qur'an tidak ada penjelasan lebih lanjut bahwa apakah nama-nama malaikat itu bernama Rakib dan Atid, yang dikenal sebagai Kirâman Kâtibîn. Pada akhir sholat, umat muslim beraliran sunni selalu menghormati para malaikat ini. Kedua-dua malaikat ini disebutkan dalam Al-Qur'an pada surah Qaaf, Al Infithaar dan Az-Zukhruf, yang berbunyi :

    “ Gerak-geri manusia dan perkataannya dicatat oleh para malaikat dalam Al Qur'an Qaaf."
    "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya", "(yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri". "Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir. (Qaaf 16 - 18.) ”

    “ Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu)", "Yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu). (Al Infithaar 10 - 11) ”

    “ "Apakah mereka mengira bahawa Kami tidak mendengar rahasia dan bisikan-bisikan mereka? Sebenarnya (Kami mendengar), dan utusan-utusan (malaikat-malaikat) Kami selalu mencatat di sisi mereka." (Az-Zukhruf: 80) ”

    Kitab amal manusia dan jin di Mahsyar

    Kedua malaikat ini terkenal juga sebagai " Pencatat Yang Mulia", mereka menjadi saksi dan telah menuliskan kitab amal manusia dan jin, kitab amal akan berterbangan dari 'Arsy kearah leher tiap-tiap makhluk pada "Hari Penghakiman" di Mahsyar. Sesuai dengan surah Qaaf ayat 21, yaitu:

    “ Dan datanglah tiap-tiap diri, bersama dengan dia seorang malaikat penggiring dan seorang malaikat penyaksi. (Qaaf 21) ”

    Konsep ini hampir sama dengan ajaran agama Kristian, yaitu tentang malaikat penjaga, walaupun konsep ini sedikit berbeda, lebih pro-aktif dan lebih berusaha keras untuk menjaga makhluk dalam tugasnya. Sedangkan Qarin adalah menjadi syaitan pembangkang dalam ajaran Islam (tanpa terkecuali).

    Lima malaikat bersama manusia

    Dalam riwayat yang lain dijelaskan, terdapat lima malaikat yang menyertai manusia, yaitu:

    Dua malaikat yang menjaga pada malam hari,
    Dua malaikat yang menjaga pada siang hari,
    dan Satu malaikat yang tidak pernah berpisah dengannya.

    Hal tersebut dijelaskan dengan firman Allah yang artinya:

    “ Baginya (manusia) ada malaikat- malaikat yang bergantian (menjaganya), dimuka dan dibelakangnya." (Qs. Ar-Ra'd: 11) ”

    Yang dimaksudkan malaikat yang bergantian yaitu malaikat malam dan siang yang melindunginya dari syaitan dari golongan jin dan manusia. Kedua-dua malaikat itu menulis amal kebaikan dan kejelekan diantara kedua bahunya, lidahnya sebagai pena, mulutnya sebagai tempat tinta dan ludahnya sebagai tinta, keduanya menulis amal manusia sehingga datangnya hari kematiannya.

    Red. Berita Islam (BIC)
  2. Malaikat Zabaniyah diterangkan oleh Manshur bin Amar: Satu malaikat Zabaniyah apabila mengambil sepuluh ribu orang kafir cukup hanya dengan salah satu tangannya, dan sepuluh ribu orang kafir dengan salah satu kakinay, sepuluh ribu dengan tangan yang lain begitu pula dengan kaki yang lain. Maka dia menyiksa empat puluh ribu orang kafir sekaligus dengan segala kekuatan dan kedahsyatannya. Salah satu dari mereka adalah Malaikat Malik, Si Penjaga Neraka, dan yang delapan belas juga seperti dia.

    Mereka adalah para pemimpin malaikat yang membawai para malaikat penjaga neraka yang tak terhitung jumlahnya, kecuali Allah Ta'ala(saja yang mengetahui). Mata mereka laksana kilat yang menyambar. Gigi mereka seperti putihnya tanduk lembu. Bibir mereka menyentuh telapak kaki. Dari mulutnya menyembur nyala. Lebar belikatnya bisa ditempuh satu tahun perjalanan. Allah Ta'ala tidak menciptakan rasa kasih sayang di dalam hati mereka walaupun seberat debu.

    Salah satu dari mereka menyelam ke dalam lautan api(neraka) selama empat puluh tahun namun cahayanya lebih kuat daripada panasnya api neraka.
    (Dari Durratun Nasihin, III hal 247 - Usman al-Khaibawi)

    Dan dalam hadits lain disebutkan lagi,
    Setiap malaikat zabaniyah mampu mendorong dengan sekali dorongan sejumlah empat puluh ribu dari ahli neraka ke dalam Jahannam.

    Tentang keadaan umat Nabi Muhammad saw di neraka, Fatimah pernah bertanya,

    Fatimah: Wahai Rasulullah, apakah engkau tidak bertanya tentang ummatmu, bagaimana cara malaikat memasukkannya?
    Nabi: Para malaikat memang menghalau mereka ke neraka tapi muka-muka mereka tidak menjadi hitam, mata-mata mereka tidak melotot, mulut-mulut mereka tidak dikunci dan mereka tidak digandengkan dengan setan, belenggu-belenggu dan rantai-rantai tidak diikatkan pada mereka
    Fatimah: Lalu bagaimana malaikat menuntun mereka?
    Nabi: Adapun orang-orang lelaki dipegang jenggotnya, para wanita dipegang rambutnya. Mereka semua menjerit-jerit menyesali masa remaja mereka karena tidak digunakan untuk kebaikan

    Sesampainya di hadapan malaikat Malik, Malik merasa kagum dan berkata kepada para malaikat Zabaniyah,

    Malik: Siapakah mereka itu? Tidakkah sampai kepada kita orang-orang celaka, tetapi keadaan mereka betul-betul mengagumkan sebab muka-muka mereka tidak menjadi hitam, rantai-rantai dan belenggu-belenggu tidak mengenai lehernya
    Zabaniyah: Demikianlah kami diperintahkan untuk mendatangkan mereka dalam keadaan seperti itu
    Lalu para malaikat bertanya kepada mereka: 'Wahai orang-orang yang sangat celaka, siapakah kalian?' Mereka menjawab: 'Kami adalah ummat Muhammad.'

    Dalam riwayat lain disebutkan, sewaktu para malaikat menuntun mereka, mereka memanggil-manggil: 'Aduh Muhammad! Aduh Muhammad!' Namun setelah tiba di hadapan Malik, mereka menjadi lupa nama Muhammad saw karena penampilan Malik, lalu Malik bertany kepada mereka,

    Malik: Siapakah kalian?
    Mereka: Kami adalah ummat yang kepada kami Allah menurunkan Al-Qur'an dan yang berpuasa pada bulan Ramadhan
    Malik: Al-Qur'an tidak diturunkan kecuali kepada Muhammad saw
    (Setelah mereka mendengar nama Muhammad saw maka mereka berteriak,)

    Mereka: Kami inilah ummatnya
    Malik: Tiadakah bagimu dalam Al-Qur'an orang yang mencegah dari kemaksiatan?
    Mereka: Wahai Malik, perkenankanlah kami untuk menangisi diri kami. Maka Malik memperkenankan, lalu mengislah meeka dan mencucurkan air mata. Sedikit pun tidak tersisa lagi air mata mereka sehingga mata mereka mengeluarkan darah. Maka berkatalah Malik:
    'Alangkah indahnya tangisan itu(sekiranya terjadi) di dunia, karena takut kepada Allah, tentu kalian tidak dijilat api neraka.'

    Kemudian Malik berkata kepada Zabaniyah: 'Wahai Zabaniyah hendaklah kamu semua melemparkan mereka ke dalam neraka.'
    Setelah mereka dilemparkan ke dalamnya mereka menjerit-jerit sambil mengucapkan: 'Laa ilaaha illallah'. Maka api pun tidk jadi menjilatnya.
    Malaikat Malik berkata kepada api: ''Wahai api ambillah mereka!' Api menjawab: 'Bagaimana aku mengambil mereka sedangakn mereka membaca: Laa ilaaha illallah. 'Malik menghardik:' Dengan itulah Tuahn pemilik Arsy Yang Maha Agung memerintahkan!'

    Maka terpaksa api menjilat mereka. Dan diantara mereka ada yang terkena api sampai kedua telapak kakinya, sebgain sampai pusarnya dan sebagian sampai leher. Ketika api sudah mendekati wajah mereka Malik berkata: 'Wahai api, janganlah kamu membakar wajah mereka sebab muka mereka sama bersujud kepada Allah. Jangan pula engkau membakar hari sebab hati adalah tempat tauhid, ma'rifat dan iman.' 
  3. Harut dan Marut
    Mengenai malaikat Harut dan Marut, mereka mempunyai kisahnya sendiri. Ada banyak versi mengenai kisah mereka, salahsatu kisah mereka yang banyak tersebar di tengah masyarakat yaitu kisah malaikat yang diturunkan oleh Allah turun ke bumi, namun akhirnya mereka tergoda untuk mabuk, kemudian mereka berzina, dan membunuh.
    Namun ini adalah kisah yang Dhoif dan BATHIL. Karena kisah ini tidak benar-benar datang dari perkataan Rasulullah SAW. Lalu pembaca, jika kisah malaikat Harut dan Marut yang sering kita dengar tersebut adalah kisah yang Bathil dan Dhoif, lantas kisah manakah yang benar?
    Malaikat Harut dan Marut ini sebenarnya sudah ada di dalam Al-Qur'an. Bahkan namanya pun di sebutkan dalam Surat Al-Baqarah ayat 102.
    Berdasarkan firman Allah tersebut malaikat Harut dan Marut memang sengaja diturunkan ke bumi oleh Allah SWT. Kenapa? Karena ketika itu orang-orang yang ada pada masa kerajaan Nabi Sulaiman mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan. Sehingga kaum Nabi Sulaiman menganggap derajat para tukang sihir itu sama seperti Nabi.
    Sampai pada akhirnya Allah SWT menurunkan Malaikat Harut dan Marut untuk memberikan penjelasan kepada orang-orang mengenai perbedaan sihir dengan Nabi. Tidak hanya itu, malaikat Harut dan Marut pun juga memperingatkan mereka agar terhindar dari segala macam fitnah syaitan. Tetapi mereka tidak mengindahkan peringatan tersebut. Dan justru mempelajari sihir yang diberikan oleh kedua malaikat tersebut. Astagfirullah hal adzim.
    Mendengar adanya beberapa kisah dari malaikat Harut dan Marut membuat kita harus berhati-hati dalam membaca hadist. Jangan sampai kita terlalu mudah percaya dengan hadist Dhoif. Sehingga membawa kita ke jalan yang Bathil. Mengenai kisah malaikat Harut dan Marut, ternyata mereka bukanlah seorang malaikat yang tergoda dengan perhiasan dunia. Sehingga melakukan perbuatan buruk. Tetapi malaikat Harut dan Marut adalah dua malaikat yang sengaja di turunkan Allah SWT untuk memberikan perbedaan antara sihir dengan kenabian.
    Semoga informasi ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Dan bisa meluruskan pemahaman kita akan mengenai kisah yang berdasarkan hadist Dhoif. Amin Ya Rabbal 'Alamin.
     
    Semoga Bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar